CSE

Loading

Minggu, 21 April 2013

mutu layanan kebidanan, konsep dasar mutu layanan kebidanan


Konsep Dasar Mutu Layanan Kebidanan
http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc7/373602_449574315072974_1139193437_n.jpg
Nama               : Dara Tiarani
Tingkat            : Ib
Nim                  :124110454
Dosen              : Eravianti,S.SiT,MKM
Mata kuliah      : Mutu Layanan Kebidanan
Semester         : II (dua)

Prodi D III kebidanan Poltekkes Kemenkes
Padang
Tahun ajaran 2012 / 2013


Konsep Dasar Mutu Layanan Kebidanan
A.    Pengrtian Mutu
Menurut Din ISO 8402 (1986) : Mutu adalah:
Totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa, yang di dalamnya terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna Mutu merujuk pada tingkat kesempurnaan dalam memberikan kepuasan pada pengguna layanan. 
Mutu lalayanan kesehatan adalah:
Sesuatu yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Menurut JCAHO (1993)²Mutu" adalah:
 Tingkat dimana pelayanan kesehatan pasien mendekati hasil yang diharapkan dan mengurangi faktor-faktor yang tidak diinginkan. Layanan kesehatan yang bermutu adalah suatu layanan kesehatan yang dibutuhkan, dalam hal ini akan ditentukan oleh profesi layanan kesehatan, dan sekaligus diinginkan baik oleh pasien/konsumen ataupun masyarakat serta terjangkau oleh daya beli masyarakat .
Pengertian Mutu secara umum adalah:
Dimana terjadi suatu keadaan yang dinamik yang diasosiasikan dengan produk, jasa orang, proses, dan lingkungan yang mencapai dan melebihi harapan.

B.     Dimensi Mutu
Ada delapan dimensi mutu yaitu:
1.  Kompetensi teknis (keterampilan, kemampuan, melaksanakan protap)
2.  Akses terhadap pelayanan (geografis, ekonomi, sosial, organisasi dan bahasa)
3.  Efektifitas (tepat guna, sembuh)
4.  Hubungan antar manusia (interaksi petugas-pasien)
5.  Efisien (pelayanan lengkap)
6.  Kesinambungan (pelayanan lengkap)
7.  Keamanan (meminimalkan resiko)
8.  Kenyamanan (kepuasan)

Penilaian mutu pelayanan kesehatan sangat bersifat multi dimensional. Robert dan Prevost dalam Azwar (1993) telah membuktikan adanya perbedaan dimensi mutu sebagai berikut:
1.  Bagi pemakai jasa pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi ketanggapan petugas atas kebutuhan pasien, kelancaran komunikasi atau kesembuhan atas penyakit yang diderita.
2.  Bagi penyelenggara pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi kesesuaian pelayanan dengan perkembangan ilmu dan teknologi mutakhir dan otonomi profesi.
3.  Bagi penyandang dana pelayanan kesehatan, mutu pelayanan kesehatan lebih terkait pada dimensi efisiensi pemakaian dana, kewajaran pembiayaan atau mengurangi kerugian penyandang dana pelayanan kesehatan

C.    Persepsi Mutu
Mutu pelayanan kesehatan menunjuk pada tingkat kesempurnan pelayanan kesehatan, yang di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta di pihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
-       Klien : Sembuh, ramah, tepat waktu dan biaya terjangkau
-       Provider / petugas : Pelayanan bermutu, kemampuan optimal, sumber daya tersedia
-       Manajer Kesehatan : Menyediakan kebutuhan pasien dan provider, misalnya sumber daya, jadwal pembayaran, ketenangan dan pelaksanaan manajemen




Menurut Jacobalis (1989), mutu pelayanan dapat dilihat dari dua pendekatan:
1.  Pendekatan kesehatan masyarakat (public health)
Pendekatan ini menyangkut seluruh sistem pelayanan kesehatan dan derajat kesehatan masyarakat dalam suatu wilayah maupun negara. Dalam hal ini misalnya:
- kelangsungan hidup ; angka kematian bayi
- angka morbiditas
- angka kecacatan
2.  Pendekatan institusional atau individu
Pendekatan ini menyangkut mutu pelayanan kesehatan terhadap perorangan oleh suatu institusi atau fasilitas seperti rumah sakit. Disini mutu adalah produk daripada sumber daya dan kegiatan fasilitas itu.